“Kita meminta pemerintah Indonesia
melalui komunitas ASEAN menangani masalah ini,” ujar Wakil Ketua Komisi I
DPR, TB Hasanuddin kepada wartawan, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa
(24/7/2012).
Politisi PDIP ini prihatin terhadap
nasib muslim Rohingya yang dikejar-kejar dan dibunuh. Dia berharap
komunitas internasional tidak tinggal diam dan segera menggalang aksi
solidaritas untuk menghentikan kekerasan. Di saat yang sama PBB sebagai
wadah komunitas negara di dunia juga mesti mendesak Pemerintah Myanmar
menjelaskan peristiwa memilukan ini pada dunia internasional.
“PBB mesti mempertanyakan kenapa negara
yang sedang menuju demokrasi seperti Myanmar mesti mengalami kekerasan
kemanusiaan,” jelasnya.
Kepada masyarakat Indonesia, Hasanuddin
mengimbau agar tidak terpancing isu SARA yang dapat memecah belah
kehidupan berbangsa dan bernegara. Kekecewaan terhadap Pemerintah
Myanmar dan keprihatinan terhadap nasib muslim Rohingya mesti disalurkan
lewat jalur yang tepat.
“Kita punya saluran diplomatik. Penyelesaian kekerasan dengan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah,” tukasnya.[]
Sumber: merdeka.com
No comments:
Post a Comment