KBRN, Jakarta : Muslim Rohingya membanjiri sejumlah negara-negara tetangga seperti Bangladesh, Thailand, Malaysia, dan Indonesia, untuk mengungsi.
Direktur Pendayagunaan Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) Tomy Hendrajati, mengatakan kondisi pengungsi Rohingya serba kekurangan baik kekurangan pakaian maupun air bersih.
“Kalau yang mengungsi di Indonesia sampai saat ini dalam kondisi seadanya dan masih perlu bantuan dari masayarakat kita,” kata Tomy Hendrajati, dalam dialog bersama Pro3 RRI, Selasa (31/7).
Kekerasan yang terjadi di Myanmar pada pertengahan Mei lalu, menyebabkan ratusan ribu Muslim Rohingya terusir dari kampung halamannya. Mereka mengungsi ke sejumlah negara dengan kondisi mengenaskan. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa, Minggu (29/7), sebanyak 800 ribu Muslim Rohingya kini terus mengalami tindak kekerasan, bahkan pembantaian.
Kondisi pengungsi yang paling memprihatinkan adalah di daerah Kutapalong, di perbatasan Myanmar dan Bangladesh. Mereka tinggal dilokasi pengungsian yang kotor dan kumuh. Diperkirakan ada 300 ribu orang yang mengungsi disana. Pihak PKPU sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) dibidang sosial akan terus melakukan penggalangan dana dan mengirim tim ke Bangladesh.
“Pengungsi di Indonesia, kita menggalang dukungan ke masyarakat, tidak hanya kaum muslimin saja. Kita akan mencari tempat alternatif untuk pengungsi,” jelasnya.
“Sampai saat ini, kami juga melakukan koordinasi dengan patner kita di Bangladesh. Kami berencana akan mengirim tim“.
Nasib dari Muslim Rohingya terkatung-katung pasalnya Pemerintah Myanmar sendiri tidak mengakui mereka sebagai warga negara Myanmar. Oleh pemerintah, Muslim Rohingya disebut sebagai warga illegal dari Bangladesh.
Sehingga tidak heran apabila Muslim Rohingya kerap diperlakukan secara diskriminatif. Alhasil dari stigma tersebut, Muslim Ronghinya tidak memiliki status kewarganegaraan yang berdampak kepada kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, pendidikan, akses kesehatan. (Sgd/WDA)
No comments:
Post a Comment